Powered By Blogger

Kamis, 26 Mei 2011

8 Kiat Memasak Sayuran


Sayuran merupakan pabrik vitamin, mineral, antioksidan dan serat pangan yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan mengonsumsi sayuran dengan porsi yang cukup secara teratur tubuh akan bugar dan awet mudah. Vitamin yang banyak terdapat pada sayuran adalah vitamin C dan B kompleks, beberapa sayuran juga mengandung vitamin A, D dan E. Karotenoid (prekusor vitamin A), vitamin C dan vitamin E merupakan antioksidan alami yang sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit kanker. Mineral yang banyak terdapat pada sayuran adalah zat besi, seng, mangan, kalsium dan fosfor.
Kandungan serat pada sayuran merupakan yang terbaik dan utama dibanding sumber serat lainnya. Serat pada sayuran sangat bermanfaat dalam pencegahan berbagai penyakit. Sayuran menjadi penangkal kanker usus besar, aterosklerosis dan penyakit jantung, kencing manis (DM), batu empedu dan lain-lain.
Oleh karena begitu besar manfaat sayuran, sehingga kita wajib mengonsumsinya setiap hari. Namun, kadang-kadang kita tidak tahu cara mengolah sayuran yang baik, sehingga sering terjadi kerusakan zat gizi (misalnya : banyak vitamin ataupun mineral yang hilang). Berikut ini 8  kiat memasak sayuran yang dimasak :
  1. Pengupasan (kentang, wortel) sebaiknya seminimal mungkin, agar tidak terlalu banyak menghilangkan zat gizi yang justru terdapat didekat kulit.
  2. Pencucian sebaiknya dilakukan sebelum sayuran dipotong-potong, agar tidak banyak melarutkan zat gizi.
  3. Pemotongan sebaiknya dengan ukuran agak besar. Semakin kecil ukuran bahan, semakin banyak vitamin dan mineral yang terlarut saat dicuci.
  4. Pemasakan dilakukan dengan sedikit mungkin air. Bila sayuran berkuah, usahan untuk meminum kuahnya.
  5. Memasukan sayuran pada saat air telah mendidih untuk memperpendek waktu kontak dengan panas. Pemasakan dengan cara dikukus lebih sedikit menghilangkan zat gizi daripada direbus.
  6. Biarkan panci terbuka selama perebusan agar asam-asam menguap sehingga sayuran tetap berwarna hijau tidak kecoklatan.
  7. Pada pembuatan sayuran bersantan (sayur lodeh dll), gunakan air perebus sesedikit mungkin. Setelah sayuran lunak, baru santan dimasukkan dan diaduk agar tidak pecah.
  8. Pada penumisan, gunakan minyak nabati sebagai media penggoreng. Masukkan sayuran ke dalam wajan yang telah panas dan tutup sebentar. Setelah keluar uap, wajan dibuka agar sayuran tidak berubah. Penumisan sangat baik dilakukan untuk melarutkan vitamin A,D,E dan K pada sayuran, sehingga menjadi mudah diserap didalam tubuh.
(Sumber : Made Astawan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar